Senin, 22 Oktober 2012

Lima Penyebab Tersembunyi Berat Badan Tidak Mau Turun


Berat badan berlebih biasanya menjadi masalah bagi kebanyakan orang, baik dapat menimbulkan masalah gangguan kesehatan maupun dapat mengurangi rasa percaya diri. Berbagai program yang diklaim dapat menurunkan berat badan banyak diburu orang.

Ketika anda merasa bahwa anda telah berupaya menurunkan berat badan, baik melalui program diet ataupun olahraga secara teratur, tetapi tetap saja berat badan tidak turun-turun, mungkin terdapat beberapa faktor tersembunyi yang mencegah penurunan berat badan.

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin dapat mempengaruhi ketidakberhasilan upaya anda menurunkan berat badan:

1. Obat-obatan
Anti depresan, obat tekanan darah tinggi, obat pengatur kelahiran dan beberapa obat antiseizure dapat berpengaruh pada pembakaran lemak dan metabolisme energi.

Tetapi hal itu bukan berarti anda harus menghentikan pengobatan pada penyakit yang anda derita, konsultasilah dengan dokter untuk mencari solusi masalah tersebut.

2. Gangguan pencernaan
Perut kembung dan mencret merupakan diantara tanda-tanda dari pencernaan yang buruk, dan hal ini sering mengarah pada peradangan atau inflamasi. Peradangan dapat meningkatkan retensi air dan hormon stress, yang pada akhirnya sering menyebabkan terganggunya pembakaran lemak.

3. Defisiensi vitamin dan mineral
Defisiensi asupan vitamin dan mineral dapat menyebabkan hilangnya atau tidak tersedianya co-factor di dalam tubuh yang diperlukan untuk proses pembakaran lemak, menghasilkan energi dan detoksifikasi tubuh.

Pastikan tubuh mendapat asupan makanan secara lengkap dan sehat sehingga proses-proses di dalam tubuh berjalan sebagaimana mestinya.

4. Olahraga berlebihan
Berolahraga secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan kadar hormon, termasuk kortisol. Fungsi kortisol sebenarnya adalah membantu menyediakan bahan bakar untuk aktivitas kita.

Akan tetapi, bila olahraga berlebihan maka kortisol akan diproduksi berlebihan pula. Hormon ini akan memecah protein otot untuk dipakai sebagai bahan bakar, sehingga lemak yang seharunya dibakar akan tetap tersimpan, yang lama-kelamaan dapat meningkatkan berat badan.

5. Ketidakseimbangan hormon
Pada pria, terutama setelah berusia setelah 40 tahun, terjadi penurunan kadar hormon testosterone. Pada wanita, hormon progesterone, estrogen dan testosterone dapat mengalami gangguan atau ketidakseimbangan. Terdapat hubungan yang kuat antara estrogen dan sensitivitas atau resistensi insulin, dan ini merupakan suatu alasan mengapa wanita lebih sensitive terhadap karbohidrat dibanding pria.

Sensitivitas insulin memiliki efek yang cukup besar pada kemampuan seseorang untuk memasok nutrisi dalam aliran darah, dan peningkatan sensitivitas insulin akan menyebabkan lebih banyak nutrisi yang dikirim ke otot-otot anda dan mengurangi menyimpan lemak. Jika terjadi ketidakseimbangan hormon, maka sensitivitas insulin dapat terganggu, sehingga terganggu pula distribusi lemak, yang pada akhirnya lemak menjadi menumpuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar