Sudah berapa kali kamu melihat video Gangnam Style? atau malah sudah mempraktekan tarian itu di kehidupan sehari-hari kamu. Seakan menjadi gaya hidup, lagu dan tarian Gangnam Style yang dinyanyikan oleh Psy, Rapper asal Korea Selatan terbukti menjadi populer. Gangnam Style juga telah membawa dampak yang baik bagi industri hiburan di Korea. Meski lagunya sendiri bukanlah beraliran KPOP seperti yang sering dibawakan para Girl atau Boy Band Korea. Gangnam Style sendiri kini diibaratkan demam Korea atau Hallyu terbaru yang menjangkiti dunia. Berawal dari membius para Netizen, kini Gangnam style makin menjamur disemua kalangan. Bahkan gangnam style mampu membuat berbagai media asing melirik bahkan membahasnya. Nama Justin Bieber, Britney Spears dan pembawa acara CNN juga ikut menikmati tarian kuda dari pria yang bernama lengkap Park Jae Sung itu.
Semakain banyaknya video gangnam style ini dilihat, maka semakin banyak pula yang penasaran dengan makna yang ada pada lagu yang pertama kali dirilis pada 15 Juli di Korea itu. Gangnam sendiri adalah salah satu dari 25 distrik di Seoul Korsel. Gangnam merupakan kawasan hiburan paling kaya sekaligus simbol budaya warga Korea Selatan. Lingkungan di Gangnam nama distrik di Korea yang terkenal sebagai area elit serta tempat tinggal kebanyakan artis papan atas, figur publik, maupun orang-orang kaya raya di Korea. Dan kota Gangnam juga sering disebut sebagai Beverly Hills-nya Korea. Gangnam sangat populer sebagai pusat perbelanjaan para kalangan atas. Banyak merk-merk terkenal di jual di Kota ini. Tak heran bila Daerah tersebut berhasil membukukan pendapatan US$ 84 juta atau 7 persen dari total pendapatan per kapita Korea Selatan. Tak hanya sebagai tempat perbelanjaan, aktivitas hiburan malam di kota ini pun tidak pernah berhenti. Bar dan klub di Gangnam kerap buka dari hingga jam empat dini hari. Beberapa restoran bahkan melayani pengunjung 24 jam penuh. Lantas, apa hubungannya dengan Gangnam Style yang dibawakan PSY. Menurut Jea Kim, Gangnam style yang dibawakan PSY bisa diartikan sebagai gaya hidup mewah berlebihan yang dilakukan orang-orang Gangnam. Lingkungan di sana dipenuhi dengan penduduk yang kerap menghamburkan uang serta memakai barang bermerek dari ujung kepala hingga kaki. “Gangnam seperti daerah timur Amerika Serikat dan Beverly Hills tanpa budaya yang sama. Atau seperti Dubai dibangun di Korea,” tulis Jea Kim melalui blognya. Sedang lirik yang dinyanyikan seperti “Oppan Gangnam Style” itu bisa diartikan untuk menyatakan ” Aku adalah orang Gangnam”. Hal itu ditunjukkan juga dalam video klip yang menampilakn PSY tengah hidup mewah dan sangat cinta mencintai budaya Gangnam. Pada mula awal video, Psy begitu menonjolkan segelas kopi, Nah ternyata, di para warga yang tinggal di kota Gangnam rela menghabiskan uangnya hanya demi kopi. Bahkan di Gangnam warganya lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli secangkir starbucks dibandingkan makanan. Menurut Jea Kim, melalui video yang berdurasi hampir 5 menit itu, PSY berusaha menyampaikan kalau penduduk Korea banyak yang memimpikan bisa hidup dan menikmati kota Gangnam. Sedang orang-orang Gangnam sendiri, tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar